"Berkhayal lah seluas biru langit, berpikir lah sedalam biru laut, horizontal sama rata sama rasa. Buka jendelamu lalu pandanglah, buka pintumu ayo keluarlah, bebas lepas lepaskan kebebasan. Jangan takut keluarlah, hadapi dunia dengan menari" [Slank Dance].

Wednesday 31 August 2011

Lebaran 2011

Alhamdulillah bisa turut serta merayakan lebaranmenari.
Walaupun di negeri kita tercinta ini terdapat perbedaan perihal hari pelaksanaan lebaran, toh tidak mengurangi makna Idul Fitri itu sendiri untuk tetap menyambung tali silaturrahim dan saling memaafkan. Nggak perlu saling menyalahkan dan merasa paling benar sendiri. Menurut saya, mana yang anda rasa pas dan anda yakini, ya ikuti saja. Kebetulan saya ikut merayakan lebaran dan Sholat Idul Fitri pada hari Rabu [31/8].

Sebenarnya sejak malam takbiran ada sesuatu yang sedikit mengganjal di hati. Ya... lebaran tanpa keluarga rasanya kurang pas. Begitu hari H lebaran, rasa itu semakin kuat. Alamak, sedih banget rasanya merayakan lebaran tanpa keluarga sedih. Tapi ya sudahlah mencoba menguatkan hati dan jalani keadaan yang ada. Merayakan hari kemenangan kan nggak boleh bersedih, betul nggak?? senang.

Beberapa hari sebelum lebaran tiba, Alhamdulillah tugas sebagai seksi keamanan, kebersihan, sekaligus sebagai ibu rumah tangga berjalan dengan lancar. Mulai dari ngecek keamanan 2 rumah [rumah keluarga saya dan rumah Mas saya], menyapu halaman, bersih-bersih rumah dari ujung depan sampai belakang, dari sisi kanan sampai kiri, dari bagian atas sampai bawah, ngecat pagar rumah, plus cuci baju, cuci piring, dan masak, semuanya berjalan sesuai rencana dan menjadi rutinitas saya setiap hari. Sampai pada malam takbiran, menata aneka camilan untuk para tamu pun sudah dilaksanakan [ to my parents... anakmu ini sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik lho pipi memerah].

Jreeng... sampailah kita pada saat yang dinanti. Hari Raya Idul Fitri...!!
Semalam alarm HP saya nyalakan jam 04.30 WIB [walau akhirnya bangun jam 05.00 WIB menjulurkan lidah]. Setelah sholat Subuh, saya sempatkan untuk menyapu halaman depan plus menyiram bunga. Setelah selesai, mandi, pakai baju taqwa, dan siap berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat sunah Idul Fitri. Nah... sepulang dari masjid inilah rasa kesepian itu muncul kembali. Bayangkan aja, biasanya sehabis sholat Idul Fitri, saya tuh sungkem sama kedua orang tua, memohon maaf atas semua salah dan khilaf saya sambil berurai air mata... cengeng amat yak tersenyum lebar [sorry bro, bukannya cengeng, tapi entah kenapa tiap sungkem sama kedua orang tua, sekuat apapun menahan air mata toh akhirnya leleh juga... kerasa kali yak kalo' terlalu banyak salah sama ortu hi..hi..hi]. Pada lebaran kali ini, kegiatan itu nggak ada bro, kedua orang tua pada mudik ke Yogyakarta dan tinggalah saya sendiri di Jember sebatang kara [mulai deh, lebay]. Biar nggak sepi, saya pun berkeliling minta maaf ke rumah-rumah tetangga yang tersisa alias yang nggak mudik. Seperti biasa, tetangga-tetangga pada nyindir, "Makanya buru-buru nikah biar nggak kesepian [wes, untuk hal ini nggak perlu dibahas panjang lebar tertawa]. Finally, standby ngobrol bercengkerama di tetangga sebelah rumah [walau tetangga, udah kaya' sodara sendiri sih]. Alhamdulillah di situ dibuatin kopi, eh dikasih ketupat plus opor ayam juga [iba kali yak melihat saya, masa' lebaran nggak merasakan menu ketupat plus opor ayam hi..hi..hi].

Setelah ngobrol cukup lama, saya pun pulang. Sungkem sama orang tua via telepon dan tidur...!! Sore harinya melanjutkan rutinitas seperti biasanya. Menyapu halaman, menyiram bunga, de el el, and then krucuk... krucuk... perut laper...!! Dalam hati terbesit, "Ah, bentar lagi bikin mie goreng plus goreng telur seperti biasanya aja buat ngilangin laper". Subhanallah... tak disangka tak dinyana disaat perut laper minta diisi, sekonyong-konyong datanglah bantuan. Tetangga sebelah rumah lagi-lagi ngasih sedekah buat saya, sepiring nasi plus opor ayam. Alhamdulillah... berkah hari raya tersenyum lebar. Terima kasih banyak buat Allah SWT yang tahu kalo' hamba-Nya butuh makan. Terima kasih juga buat Pak Totok Soewarto sekeluarga yang udah ngasih kopi, ketupat, nasi, plus opor ayam. Semoga Allah SWT membalas kebaikan anda dan keluarga.

Malam hari nyempatin onlen, cek facebook, nge-blog, and then krucuk... krucuk... perut laper [lagi]...!! Sepertinya sisa nasi dan opor ayam tadi sore masih ada, saya makan dulu yak. Ups... hampir lupa, melalui blog ini saya turut mengucapkan :

Taqabalallahu minna wa minkum. Minal aidzin wal faizin. Mohon maaf lahir bathin atas segala salah dan khilaf saya. Maafin saya yak senang.

share on facebook

Saturday 27 August 2011

Home Alone

menangismenangis
Finally today I'm home alone.
Semua keluarga Jember mudik ke Yogyakarta, tinggalah saya sendiri menjaga rumah. Kamis [25/08] Bapak dan Adek saya berangkat mudik naik bis ke Yogyakarta, dan hari ini Sabtu [27/08] giliran Ibu, Mas saya beserta istri dan dua anaknya, plus keluarga Pak Lik saya berangkat mudik naik mobil Pak Lik saya menuju tanah airnya, Yogyakarta.

Lebaran kali ini saya di dhapuk untuk menjaga rumah Jember. Sendirian... Sedih sih, nggak bisa ikut mudik. Dalam hati kecil ingin sekali rasanya ikut mudik dan merayakan lebaran bersama keluarga besar di Yogyakarta. Tapi apalah daya, keinginan itu harus saya pendam. Saya ngalah saja untuk tidak ikut mudik dan rela berkorban mengemban sebuah tanggung jawab yang sangat besar, yaitu menjaga rumah di Jember.

Planning selama menjaga rumah adalah membersihkan rumah yang selama ini masih terlihat wawut-wawutan. Sementara urusan masak-memasak untuk persiapan berbuka puasa dan sahur tentunya makan seadanya [paling banter cuma bisa masak mie instan, telur, plus nasi, itupun nasinya dimasak di rice cooker berguling di lantai], atau kalo' nggak ya menunggu belas kasihan dari tetangga, siapa tahu ada yang iba melihat saya yang sebatang kara ini dan kemudian hatinya tergerak untuk memberi sedekah berupa makanan [wahai tetanggaku lihatlah wajah melasku ini sedih].

Ah, sudahlah tak guna kiranya sedih berlarut-larut. Saya harus tegar menghadapi kondisi ini [halah lebay]. Mari persiapkan tenaga untuk membersihkan dan menata rumah guna menuju kemenangan di hari yang Fitri nanti. Semangat, Nu...!! metal!!

share on facebook

Friday 19 August 2011

Tahu Nggak Sih

Tahu nggak sih, sebenarnya aku sudah lama naksir kamu
Tahu nggak sih, aku tuh suka kamu
Tahu nggak sih, aku sering berkhayal dan memimpikan dirimu
Tapi kamu tahu nggak sih, aku nggak punya keberanian untuk mengungkapkan semua itu di hadapan kamu...
Hey, Girl... Tahu nggak sih??!!

Jember 190811-0:13
Bersama secangkir kopi dan sebatang rokok

share on facebook

Wednesday 17 August 2011

Merdeka...!!

Dalam rangka memperingati HUT NKRI Ke-66 Tahun, siang tadi saya iseng-iseng bikin kuisioner kepada beberapa temen di Facebook [survey online nih ceritanya]. Pertanyaan kuisioner tentu saja berkaitan dengan kemerdekaan. Ada tiga buah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, dimana ketiga pertanyaan tersebut haruslah dijawab dengan jujur oleh responden. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:
  1. Apa arti kata merdeka menurut Anda?
  2. Apakah bangsa kita benar-benar sudah merdeka?
  3. Apa harapan Anda terhadap Indonesia, terkait HUT NKRI Ke-66 ini?
Dan berikut jawaban mereka:

Arif Prianto - Karyawan Swasta, Semarang
  1. Merdeka adalah dimana suatu negara atau individu mempunyai hak untuk mengatur wewenangnya sendiri tanpa ada campur tangan dari pihak lain.
  2. Menurut Saya belum. Negara kita merdeka masih bisa diatur oleh negara lain, US contohnya, Jepang juga, negara kita belum merdeka di bidang ekonomi.
  3. Harapan saya para generasi muda semoga sadar akan perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah... Mereka telah mengusir para penjajah... Jadi sekarang giliran kita yang mengisi kemerdekaan... Jangan mikir perut sendiri. Tunjukkan pada bangsa lain bahwa Indonesia MAMPU MANDIRI!! MERDEKA!!!
M Bayu Rizky Prayoga - Mahasiswa, Jakarta
  1. Merdeka, benar-benar bebas sepenuhnya. Berdikari, tanpa harus bergantung dengan kehidupan pihak lain, karena kita udah punya tujuan dan tekad yang sama. Merdeka lahir batin, hahaha.
  2. Secara hukum dan pemerintahan iya. Tapi secara moral... belum sepenuhnya.
  3. Semoga Tuhan masih mau memberi kita kesempatan dan kepercayaan untuk memperbaiki dan memajukan negara ini. Dan kita yang diberi kepercayaan semoga benar-benar bisa menggunakan kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Optimalisasi.
Tieh Kepet Anggara - Karyawati Swasta, Surabaya
  1. Merdeka... apa ya... bebas... freedom. Bebas dari kemiskinan, bebas dari pengangguran, bebas dari pengekangan, bebas dari penjajahan. Bebas melakukan apa saja, tapi bukan seenaknya. Tetap harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.
  2. Negara kita udah merdeka??? Saya rasa tidak, buktinya masih banyak batasan-batasan di negeri ini... Mau cari kerja susah, hanya yang punya duit, dan koneksi bisa kerja di posisi enak. Mau sekolah juga susah, harus yang punya duit bisa sekolah dengan bener. Mau bicara juga susah, salah dikit langsung di ekspos, yang salah jadi bener, yang bener jadi salah. Semuanya semrawut.
  3. Harapannya... tentu saja Indonesia menjadi benar-benar makmur sentosa seutuhnya. Jangan yang kaya makin kaya, yang terhimpit makin terhimpit. Semoga Indonesia menjadi sejahtera seutuhnya... Bukankah Negara kita kaya? hanya saja kita tidak punya perhatian penuh dan kemampuan untuk mengelolanya karena orang-orang pinternya pergi semua. Semoga negara Indonesia bebas dari Koruptor...!!
Ezoel Slank Ezoel - Guru Honorer, Banjarmasin
  1. Merdeka artinya nggak dijajah.
  2. Kita belum sepenuhnya merdeka. Kita memang nggak di jajah dari bangsa asing Belanda ato Jepang. Tapi kita di jajah oleh bangsa sendiri. Banyak pahlawan kesiangan. Sistem demokrasi yang cuman kulit yang pada hakekatnya ialah kapitalis, liberal. Yang kedua, merdeka itu nggak ngutang... katanya negara kaya raya tapi beras ngimpor dari Thailand, singkong dari Australia. Utang negara tau nggak loe bro, berapa? 1.900 triliun, nggak tau saya berapa itu NOL nya...!!
  3. Semoga di hari ulang tahun mu ini kau tidak tambah pikun, kau akan benar-benar merdeka bangsa ku, bukan katanya negara kaya raya yang banyak utang, bukan negara yang gagah berani yang mau di caci maki tetangga mu, dan bukan negara berdaulat yang di gerogoti oleh penjahat dan maling-maling, SEMOGA... MERDEKA...!!!
Diajeng Larasati - Mahasiswi, Yogyakarta
  1. Merdeka adalah bebas menentukan nasib sendiri... Berdaulat atas dirinya sendiri. Adil makmur, nggak kekurangan apapun.
  2. Kaya'nya belum sepenuhnya merdeka deh. Walau secara fisik kita gak dijajah oleh bangsa asing, tapi coba lihat dari segi yang lain. Misal dari segi ekonomi, utang kita berapa coba?? trus kita ini sepertinya dijadikan konsumen trus ya, barang produksi asing bebas masuk ke negeri ini, tanpa ngasih kesempatan negeri kita buat jadi produsennya, mau jadi produsen kalah saingan sama produk asing... susah bener (curhatan mahasiswi ekonomi xixixixi). Blom lagi dari segi budaya, liat aja bagaimana gaya hidup anak muda sekarang yang bergaya kebarat-baratan. Mereka lebih tau siapa itu Madonna, tapi sedikit yang tau siapa itu Waljinah. Mereka lebih tau produk Levi's, tapi nggak tau Songket Palembang.... udah ah kepanjangan.
  3. Harapannya semoga Indonesia segera bangkit dari keterpurukan. Segera sembuh dari sakitnya yang panjang. Segera menjadi negara yang gemah ripah lohjinawi... amin. Happy b'day negeriku... sekali merdeka tetap MERDEKA.......!!!
Demikianlah penjabaran dari mereka, mungkin mewakili suara hati kaum muda Indonesia. Bagaimana menurut Anda??

share on facebook