"Berkhayal lah seluas biru langit, berpikir lah sedalam biru laut, horizontal sama rata sama rasa. Buka jendelamu lalu pandanglah, buka pintumu ayo keluarlah, bebas lepas lepaskan kebebasan. Jangan takut keluarlah, hadapi dunia dengan menari" [Slank Dance].

Thursday 16 February 2012

Human Interest

Ok, apa itu Human Interest??
Berkaitan dengan fotografi, Human Interest kurang lebih bisa diartikan sebagai foto yang obyek utamanya adalah manusia, baik secara individu maupun kelompok dengan segala interaksi dan aktivitasnya, biasanya ditujukan untuk menampilkan mood atau emosional dari obyek yang bersangkutan. Bingung?? Ya maklum, saya menjabarkan memang sedikit ngawur monyet.

Beberapa contohnya [mungkin] seperti ini :



Nah, [kira-kira] seperti itu contohnya. Tapi mungkin salah ya?? Ah, entahlah. Pada dasarnya saya sendiri suka memotret hal-hal seperti di atas [red, Human Interest]. Biasanya hal ini dilakukan secara candid, walaupun ada beberapa juga yang menerapkan dengan konsep. Akan tetapi di konsep pun, nggak sampai seperti kita motret potrait model gitu, jadi tetep lebih mengedepankan aktivitas dan emosional obyek secara natural. [Lagi-lagi ngawur] menjulurkan lidah.

Kalau anda juga tertarik dengan Human Interest, anda bisa bergabung di group facebook pecinta Human Interest, namanya HIPI [Human Interest Photography Indonesia], di situ anda bakal disuguhi hasil jepretan para master Human Interest, yang hasilnya sangat ciamik.

Sekian dari saya dan salam jepret tersenyum lebar.

share on facebook

Friday 10 February 2012

Jepret

Baik, tibalah kita pada saat yang berbahagia [mulai ngawur] menjulurkan lidah.
Seperti yang sudah saya janjikan pada postingan yang dulu, kali ini saya akan mengulas tentang kamera DSLR yang baru saya miliki. Sebuah kamera jadul tapi cukup membuat saya senang. Kenapa jadul?? Ya karena sudah nggak diproduksi lagi sama produsennya tertawa. OK, kamera yang baru saya miliki adalah Canon EOS 400D. Menurut penelusuran di google, kamera ini adalah generasi penerus dari EOS 350D. Kamera ini ditujukan buat sarana pembelajaran di bidang fotografi bagi pemula seperti saya.
November 2011, saat saya akan membelinya, si penjual mematok harga Rp. 3.500.000; pas nggak boleh nego. Sebelum beli, tentunya saya searching dulu di google, berapa sih sebenarnya harga pasaran Canon EOS 400D second. Ternyata dari hasil penelusuran muncul beraneka ragam harga, mulai Rp. 3,2 jt, Rp. 3,3 jt, sampai Rp. 3,6 jt. Saya pikir yah mungkin harga Rp. 3,5 jt memang pantas lah. Kemudian tibalah saya pada saat yang berbahagia [halah], saya langsung ketemuan dengan penjualnya atau istilah dagang sekarang COD. Saya cek itu barang, kondisinya masih bagus, semuanya masih berfungsi dengan normal. Hanya saja di pojok atas hasil jepretan selalu terdapat semacam noda. Saya sempat berpikir, wah kemungkinan jamur nih. Penjual juga mengatakan bahwa kamera jarang sekali digunakan dan selalu tersimpan dalam tas dan diletakkan di dalam lemari, hal ini semakin menguatkan dugaan saya, bahwa noda pada hasil jepretan adalah jamur... damn...!!
Canon EOS 400D plus lensa kit 18-55 mm, lengkap dengan baterai, compact flash (memori) 4 gb, kabel data, charger, dan tas yang semula dibandrol Rp. 3,5 jt saya coba tawar Rp. 3 jt. Tawar menawar berlangsung cukup alot. Si penjual bersikukuh bahwa kondisi kamera masih bagus dan memang sedang membutuhkan dana sebanyak Rp. 3,5 jt, tidak kurang tidak lebih. Sementara saya juga bersikukuh bahwa jamur yang ada di dalam bodi kamera menjadi nilai minus. Akhirnya si penjual merelakan lensa fix 50 mm plus filter UV yang semula akan dijual terpisah, terpaksa diikut sertakan sebagai bonus setan. Saya pun menyetujuinya. Deal, done...!! Canon EOS 400D plus lensa kit 18-55 mm, lengkap dengan baterai, compact flash (memori) 4 gb, kabel data, charger, tas, serta bonus lensa fix 50 mm plus filter UV nya akhirnya saya beli.
Saat itu rasanya senang riang gembira, karena sebuah kamera DSLR yang sudah lama saya idam-idamkan akhirnya jatuh dipelukan pipi memerah. Biar kata barang bekas dan tipe jadul, tapi tetep i love you full.
Menurut google spesifikasi EOS 400D ini adalah : Resolusi Maksimum 3888 x 2592, ISO = Auto (100-400), 100-1600, Jenis sensor = CMOS (22.2 x 14.8 mm), Processor = Digic II, Media Compact Flash Type I or II (Microdrive Supported), Shutter Speed = 1/4000 detik sampai 30 detik, Blub, Auto Focus dan Manual Focus, LCD 2.5" ( 230,000 Pixels TFT), Hotshoe, Build in Flash (Pop-up), Plug-and-play USB Interface, Video Out, Battery Lithium-Ion NB-2LH, E3 type wired remote control, Supports Exif 2.2, Ukuran : 5.0 x 3.7 x 2.5 in, Berat : 514g tanpa battery & memory.

Beberapa hasil jepretan awal :

Judulnya : Sisa Hujan.
Deskripsi : Ini adalah sisa air hujan yang masih menempel di kawat jemuran menjulurkan lidah. Diambil sore hari sesaat setelah hujan reda.
Data Exif : Canon EOS 400D DIGITAL, Shutter Speed : 1/60 sec., Lens Aperture : F/5,6, Focal Length : 55 mm, ISO Speed : ISO-400, Creation Software : Adobe Photoshop CS Windows.

Judulnya : Gelas Kampungan.
Deskripsi : Coba-coba untuk mengaburkan obyek di depan (rokok dan korek) serta fokus kepada obyek yang ada di belakang (si mug Slank Kampungan). Trus rubah warna menjadi sedikit sephia lewat PS tersenyum lebar.
Data Exif : Canon EOS 400D DIGITAL, Shutter Speed : 1/100 sec., Lens Aperture : F/5,6, Focal Length : 55 mm, ISO Speed : ISO-100, Creation Software : Adobe Photoshop CS Windows.

Judulnya : Debur Ombak.
Deskripsi : Diambil saat refreshing ke Pantai Papuma Jember. Ngilangin jenuh sekalian mencoba kamera yang baru di dapat.
Data Exif : Canon EOS 400D DIGITAL, Shutter Speed : 1/800 sec., Lens Aperture : F/10, Focal Length : 18 mm, ISO Speed : ISO-400, Creation Software : Adobe Photoshop CS Windows.

Judulnya : Mari Mengaji.
Deskripsi : Iseng-iseng pas listrik padam, coba jepret candle light. Jadi ini jepretnya pake' mode flash off, seingat saya ini pake' lensa fix 50 mm. Jadi untuk ngepaskan obyek yang akan di jepret harus orangnya sendiri yang maju mundur tersenyum lebar.
Data Exif : Canon EOS 400D DIGITAL, Shutter Speed : 1/15 sec., Lens Aperture : F/1,8, Focal Length : 50 mm, ISO Speed : ISO-400, Creation Software : Adobe Photoshop CS Windows

Semua gambar di atas sudah saya kecilkan ukurannya, karena kalo' dibiarkan sesuai aslinya takut loadingnya lama. Maklum internetnya belum bisa secepat kaya' di negara Jepang [sok tau... padahal ke Jepang aja belum pernah menjulurkan lidah].

Jadi demikianlah ulasan mengenai kamera baru saya... eh, maksudnya kamera second yang baru saya miliki. Mohon maaf kalo' hasil jepretannya masih ancur-ancuran, maklumlah masih cupu dan masih belajar. Bagi anda yang kebetulan melihat artikel plus foto-foto di atas, dan anda adalah seorang forografer yang profesional, saya sangat berharap bisa berguru kepada anda. Terima kasih hebat.

share on facebook

Wednesday 1 February 2012

Ijinkan Saya Beralasan

Akhirnya... saya hadir kembali peluk erat
Setelah sekian lamanya kita berpisah, akhirnya kini saya bisa corat-coret lagi di blog tersayang, Coretan Cahbiroe. Apa kabarnya? Saya berharap para pembaca [kalau pun ada yang membaca] senantiasa dalam keadaan sehat wal 'afiat dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, serta dijauhkan dari bisikan syetan yang terkutuk. Kabar saya alhamdulillah baik-baik saja.
"Kemana saja saya selama ini??" Pasti begitu benak anda bertanya [ngarang... nggak ada yang nanya' juga]. Saya nggak kemana-mana kok menaikkan alis. "Lalu kenapa blog ini lama tidak dikunjungi dan lama tidak ada postingan baru??" Begitulah lanjutan pertanyaan anda [bohong... siapa juga yang nanya']. Nah, sesuai dengan judul yang tertera di atas, maka dalam kesempatan kali ini, ijinkan saya memberi alasan, mengapa kurang lebih 97 hari lamanya saya tidak pernah menulis dan corat-coret di blog ini.

Jadi begitulah alasan saya... [lho... belum saya jelaskan ding... sorry berguling di lantai]
Yah, selama kurang lebih tiga bulan saya memang nggak pernah corat-coret lagi. Jujur saja saat itu saya sangat sibuk, dan lebih jujur lagi hal itu lebih dikarenakan saya MALAS waduh!. Entahlah kenapa saya bisa malas menulis. Uneg-uneg yang ada di hati dan pikiran seakan-akan nggak bisa tertuang dan tersumbat begitu saja saat jari-jari saya menyentuh keyboard [halah, lebay]. Padahal jari-jari saya masih normal dan keyboard pun masih berfungsi dengan baik. Lalu kenapa bisa begitu?? Ah... entahlah saya malu untuk mengatakannya [haiyah]. Baiklah inti dari permasalahannya saya kira sudah jelas, saya tidak pernah nge-blog karena faktor MALAS. Saya harap anda sekalian mengerti akan keadaan saya pada waktu itu [cuk... lebay], dan saya harap anda sekalian tidak protes atas apa yang telah saya lakukan [super lebay]. Monyet... kenapa sekarang saya jadi lebay ya?? monyet.

Selama kurang lebih tiga bulan lamanya, banyak kisah kasih di sekolah [aw... kok malah jadi judul lagu], maksudnya banyak kisah klasik untuk masa depan [buseet, judul lagu lagi]. Maksud saya banyak kisah-kisah yang saya alami. Suka duka, senang sedih, tawa tangis, atas bawah, kiri kanan, maju mundur, depan belakang [malah belajar pelajaran Bahasa Indonesia nih hi..hi..hi]. Baik saya akan coba untuk flashback mengenang perjalanan hidup selama 3 bulan lalu yang tidak sempat saya tuangkan dalam blog ini. Ada kisah apa saja? Check this out...!!

Oktober 2011
Apa ya... kok saya malah jadi lupa berguling di lantai.
Oh iya, nganu alhamdulillah di bulan ini saya lumayan banyak dapat order pesanan komputer dan printer, walau pada suatu ketika saya merugi, masa' printer harga Rp. 600.000; saya jual Rp. 400.000;. Yah namanya dagang sekali-kali pasti akan merasakan rugi, iya nggak Man?? [pertanyaan ini saya tujukan kepada Paiman, Sugiman, dan -man, -man yang lainnya]. That's all, saya rasa nggak ada hal yang sangat spesial di bulan ini yang perlu saya sampaikan kepada anda semua.

November 2011
Ehem, di bulan ini saya berulang tahun pesta. Genap 27 tahun usia saya [Duh Gusti, tua banget yak... belum menikah pula... kasihan... eh, kok malah curhat]. Alhamdulillah di bulan ini saya juga bisa mendapatkan apa yang selama ini saya idam-idamkan. Apakah itu?? Horee... saya akhirnya punya kamera DSLR metal!!. Kameranya sih nggak terlalu istimewa, jenis jadul barang second pula. Tapi apalah arti itu semua, yang penting saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan, dengan sangat susah payah tersenyum lebar.
Canon EOS 400D seharga Rp. 3.500.000; dimana untuk membeli itu saya harus merelakan seluruh tabungan saya, ditambah pinjam di bank [tentunya] berguling di lantai. Yah, untuk sebuah kamera idaman akhirnya pontang-panting sendiri membayar angsuran Rp. 21.000;/hari selama 50 hari. Nggak apa-apa, akhirnya saya bisa bergaya menjadi seorang fotografer, walau pada dasarnya saya sangat cupu di bidang ini. Lha megang kamera DSLR aja baru ini, jadi wajar dong kalau hasil jepretannya masih amburadul [ngeles... goblok mah goblok aja ya]. Di luar itu semua yang terpenting menurut saya, mengapa kamera adalah sesuatu yang sangat saya inginkan?? Karena saya berfikir waktu tidak pernah kembali, sehingga momen-momen yang ada layak untuk di dokumentasikan. Betul nggak?? tersenyum lebar.
Saya sempatkan jalan-jalan ke Pantai Papuma Jember, cuci mata sekalian mencoba kemampuan kamera baru [maksudnya kamera second, dan baru saya miliki]. Untuk penjelasan kamera yang saya punyai dan beberapa contoh hasil jepretannya akan saya ulas di postingan tersendiri.

Desember 2011
Setiap hari selalu dihiasi oleh hujan. Bulan yang cukup sibuk bagi saya. Alumni-alumni PMR jaman SMA dulu berencana akan mengadakan acara Reuni Akbar yang akan digelar pada tanggal 01 Januari 2012. Dan saya menjadi salah satu panitianya, sebagai informasi [yang nggak penting] dulu jaman SMA saya adalah Ketua Umum Ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 4 Jember keren. Sebagai panitia, tugas saya sebenarnya nggak jelas juga tertawa. Saya bertugas menyiapkan segala bentuk spanduk dan banner, saya membuat proposal untuk sponsor, saya membuat eblek untuk tanda panitia, saya membuat stiker dan desain untuk souvenir peserta reuni, saya menyiapkan vandel dan kenang-kenangan untuk para tamu undangan, dan pada hari H, saya juga menjadi tukang foto. Mantap jaya pol-polan.
Biasanya setiap tanggal 25 Desember, saya selalu berusaha menyempatkan diri main ke Potlot [markas Slank] bersama beberapa teman Slankers dari Sidoarjo dan Malang, akan tetapi khusus untuk bulan Desember tahun ini, rencana itu harus saya coret. Ya, karena kesibukan sebagai panitia acara Reuni Akbar PMR itu tadi. Acara ini baru pertama kali di gelar, dan ternyata cukup susah menginformasikan dan mengumpulkan alumni PMR dari tahun 1989 sampai 2009 yang jumlahnya kurang lebih 200 orang dan tersebar hampir di seluruh Indonesia [mulai lebay deh...].

Januari 2012
Selamat tahun baru pesta.
Malam tahun baru hujan. Saya sibuk menjadi seksi dekorasi di SMA Negeri 4 Jember untuk persiapan acara Reuni Akbar PMR tanggal 01 Januari 2012. Pulang jam 01.00 WIB, istirahat, besok paginya langsung berangkat ke acara reuni. Dengan berbekal Canon EOS 400D, jepret sana-sini. Temu kangen bersama teman-teman seperjuangan dulu. Alhamdulillah acara berjalan sukses walau tenda sempat sedikit bocor karena cuaca hujan.
Acara Reuni Akbar sudah selesai, giliran tugas yang lain menunggu. Ketikan menumpuk, 2 CPU dan 3 laptop telah terhidang dan menunggu giliran untuk dikerjakan. Pesanan komputer lagi-lagi cukup banyak. Wira-wiri ke kota buat nyari perlengkapan komputer, beberapa kali diguyur hujan. Dan akhirnya tepar... badan drop dan harus istirahat. Beberapa hari istirahat dan memutuskan pijit plus kerokan, akhirnya kondisi badan mulai membaik sampai sekarang.
Ngomong-ngomong soal kerokan, saya sebenarnya orang yang kurang menyukai kegiatan kerokan. Sebenarnya sih khasiat dari kerokan memang terbukti tokcer, setelah di kerok badan langsung enteng dan masuk angin langsung lewat. Tapi masalahnya badan saya kan tinggal tulang gini, you know lah rasanya sakit banget kalo' pas lagi di kerok... gila, bener-bener terasa menyiksa, Man [lagi-lagi saya bicara kepada Paiman dan konco-konconya]. Saat uang logam kuno mulai digosok-gosokkan ke badan, beuh... benar-benar menderita. Andai kata saya tega melaporkan ke Komnas HAM dengan bukti badan yang cemang-cemong penuh goresan merah bekas kerokan, saya yakin pasti Si Tukang Keroknya bakal ditanggap polisi tertawa. Ah... udahlah dibalik 'penyiksaan' oleh Si Tukang Kerok, alhamdulillah badan saya sudah baikan lagi sekarang, dan kenapa juga saya malah membahas kerokan?? Bodo ah... udah terlanjur ditulis juga, males mau menghapus... ngabis-ngabisin tipe-x menaikkan alis.

Ok... begitulah kira-kira alasan yang dapat saya kemukakan, semoga anda memaklumi apa yang telah terjadi. Tulisan ini saya tulis dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun. Semoga bermanfaat serta hendaknya bisa diperguanakan sebagaimana mestinya.
Salam blogger dan salam jepret [ceilee...] senang.

share on facebook