Selamat berjumpa kembali bersama saya
. Kali ini saya akan membahas tentang sebuah entitas yang bernama WARUNG KOPI. Kebetulan saya adalah penggemar minuman kopi dan gemar nongkrong di warung kopi pinggir jalan, atau dalam bahasa Jawa Timur dikenal dengan CANGKRUKAN. Sebelum saya membahas lebih jauh, alangkah baiknya jika saya jelaskan dulu apa itu WARUNG KOPI dan apa itu CANGKRUKAN.

Mohon maaf, jika seluruh pengertian di atas mbulet dan bahasanya tidak beraturan. Karena demikianlah adanya yang tertuang dalam Kitab Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wisnu. Jadi jangan protes ya

Di WARUNG KOPI anda bebas duduk njengking, bebas duduk methangkring dengan satu atau bahkan dua kaki sekaligus, anda bebas merokok, anda bebas mengumpat, anda bebas tertawa lepas. Di WARUNG KOPI anda bebas duduk berjam-jam hanya dengan menghadap segelas kopi. Ya... ada kebebasan di situ.
Mulai dari tukang becak, kuli, tukang parkir, pekerja kantoran, calon wakil rakyat. Orang yang berpenampilan sederhana sampai yang necis, semuanya duduk bersama dan setara. Orang yang hanya sekedar melepas lelah, menghilangkan kejenuhan, sedikit melupakan rutinitas hidup, sampai orang yang tujuannya pingin kampanye, semuanya rukun di situ. Ya... ada kebersamaan, kerukunan, dan kesetaraan di WARUNG KOPI.

Sudahkah anda ngopi hari ini?? Yuk... NYANGKRUK...!!

