Imron bin Husain berkata, “Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi seraya mengucapkan Assalamu ‘alaikum. Maka nabi menjawabnya dan orang itu kemudian duduk. Nabi berkata, “Dia mendapat sepuluh pahala.” Kemudian datang orang yang lain mengucapkan Assalamu ‘alaikum warohmatullah. Maka Nabi menjawabnya dan berkata, “Dua puluh pahala baginya.” Kemudian ada yang datang lagi seraya mengucapkan Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wa barokatuh. Nabi pun menjawabnya dan berkata, “Dia mendapat tiga puluh pahala.” (Shohih. Riwayat Abu dawud, Tirmidzi dan Ahmad).
Dalam etika salam dijelaskan bahwa salam yang paling utama yaitu dengan mengucapkan Assalamu ’alaikum warohmatullahi wa barokatuh, kemudian Assalamu’alaikum warohmatullah dan yang terakhir Assalamu’alaikum. Alangkah baiknya jika salam [entah itu dalam tulisan atau pun ucapan] tidak disingkat-singkat karena nantinya dikhawatirkan akan memiliki makna yang berbeda.
Nah ngomong-ngomong soal penyingkatan salam ini, saya sendiri terkadang merasa jengkel karena banyak [sangat banyak] orang yang menyingkat-nyingkat salam seenak udelnya, entah itu melalui tulisan atau pun ucapan. Kadang sempat terlintas pikiran, "Nih orang sebenarnya tau nggak sih arti dan etika salam?", "Nih orang sebenarnya ikhlas nggak sih mendo'akan sodaranya?" Hahaha...
Tidak dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak orang [terutama anak-anak muda] yang mengucapkan salam dengan seenaknya, seperti "Mikum...!!", "Kumsalam..!!". Dan akan lebih parah lagi jika kita perhatikan ungkapan salam melalui tulisan [umumnya hal ini saya temui saat chatting], ada yang nulis "Clamekum", "Slamekum", "Askum", dan lebih lebih parah lagi ada yang nulis "Ass" Weleh, bukannya "Ass" dalam Bahasa Inggris berarti [maaf] Pantat??!! Busyeeet...!!
Jujur saja, jika ada yang nulis salam dengan menyingkat-nyingkat tidak beraturan gitu, saya tidak membalasnya dengan ucapan salam, malah terkadang saya omeli, "Mbok kalo' salam yang bener tho... bla... bla... bla..." Bukannya sok menasehati atau sok keminter, cuma memang kurang suka saja, masa' do'a yang artinya dahsyat gitu dibuat main-main.
Nah melalui postingan ini, saya cuma ingin ngasih informasi sekaligus mengajak pembaca untuk menebarkan salam dengan benar dan baik. Mohon maaf jika ada salah dan khilaf. Semoga Allah SWT mengampuni kekhilafan saya.
Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim).
0 Komentar:
Post a Comment