Hari ini, 26 Maret 2011 pada pukul 20.30-21.30 WIB ada sebuah ajakan global dari WWF [World Wide Fund] kepada seluruh umat manusia di bumi untuk memadamkan lampu dan alat-alat listrik lainnya guna memberi kesempatan kepada bumi untuk ngadem sejenak. Gerakan pemadaman selama 60 menit ini biasa disebut Earth Hour, yang dicetuskan oleh WWF dan The Sydney Morning Herald sejak tahun 2007 lalu, yang kemudian dilaksanakan secara rutin setiap hari Sabtu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya.
Lalu apa manfaat dari gerakan Earth Hour ini??
Seperti kita ketahui bersama, saat ini bumi yang kita tempati semakin hari semakin panas saja. Hal ini dikarenakan adanya efek dari pemanasan global yang terjadi akibat begitu banyaknya kandungan CO2 yang ada di lapisan atmosfer. Nah, energi panas yang dipancarkan bumi ke luar atmosfer terhalang oleh gas CO2 itu tadi, akibatnya energi panas yang seharusnya di keluarkan, terpantul kembali ke bumi, hingga akhirnya suhu permukaan bumi menjadi panas. Meningkatnya suhu permukaan bumi ini menyebabkan perubahan iklim yang cukup ekstrim, eksositem banyak yang terganggu, gunung-gunung es di daerah kutub banyak yang mencair, hingga menyebabkan volume air laut meningkat dan akibatnya banyak pulau-pulau kecil tenggelam. Kalau hal ini terus-terusan terjadi, anda bisa bayangkan sendiri bagaimana akibatnya.
Kegiatan manusia seperti kita-kita inilah yang ternyata banyak menyumbangkan kandungan CO2 di udara dan menambah panasnya permukaan bumi. Asap kendaraan bermotor yang kita kendarai, asap dari cerobong-cerobong pabrik, lampu-lampu yang kita nyalakan [sebab ternyata dari energi yang masuk ke lampu itu, hanya 10% yang digunakan untuk menghasilkan cahaya, sementara 90% nya lagi menghasilkan panas], pembabatan hutan secara liar yang mengakibatkan bumi semakin panas dan cadangan air bersih semakin menipis.
Untuk itulah, alangkah bijaksananya jika kita sebagai oknum yang secara nyata menyumbangkan efek pemanasan global tadi, juga bertanggung jawab dan mengimbanginya dengan sebuah gerakan untuk menurunkan efek pemanasan global tersebut. Salah satunya adalah dengan gerakan Earth Hour.
Alhamdulillah, saya pun turut melakukan gerakan Earth Hour. Saya ingin menyelamatkan bumi. Saya ingin hal ini nyata terealisasi, bukan hanya no action talk only. Ya... walau awalnya memang berat, sebab agak sulit juga memberikan penjelasan kepada keluarga. Celetukan pertama yang keluar dari pihak keluarga adalah, "Apa iya, jika lampu rumah kita dipadamkan, sementara rumah-rumah lain di sekitar kita tidak dipadamkan akan memberikan efek bagi bumi?? Cuma satu rumah yang dipadamkan, sepertinya nggak akan memberikan efek apa-apa, kan??" Hahaha... skeptis, seperti itulah yang pertama kali muncul. Belum lagi acara sinetron pada jam bumi tersebut, biasanya sedang seru-serunya.
Malah tetangga saya ada yang bertanya, "Lho kok mati lampu?? konsleting ya??" Hahaha... Akhirnya saja jelaskan saja secara sederhana mengenai Earth Hour, dan alhamdulillah tetangga saya pun akhirnya turut memadamkan lampu di rumahnya. Yaps... total ada dua rumah di lingkungan saya [yaitu rumah saya dan rumah tetangga sebelah kanan saya] yang memadamkan lampu dan alat listrik lainnya, guna turut serta dalam gerakan Earth Hour.
Walau nggak pernah menghitung berapa sumber energi yang bisa di hemat dan berapa emisi CO2 yang bisa di kurangi dari gerakan Earth Hour ini, saya tetap yakin bahwa pemadaman lampu di rumah saya dan rumah tetangga sebelah kanan saya selama 60 menit itu tidak pernah sia-sia.
Lalu apa manfaat dari gerakan Earth Hour ini??
Seperti kita ketahui bersama, saat ini bumi yang kita tempati semakin hari semakin panas saja. Hal ini dikarenakan adanya efek dari pemanasan global yang terjadi akibat begitu banyaknya kandungan CO2 yang ada di lapisan atmosfer. Nah, energi panas yang dipancarkan bumi ke luar atmosfer terhalang oleh gas CO2 itu tadi, akibatnya energi panas yang seharusnya di keluarkan, terpantul kembali ke bumi, hingga akhirnya suhu permukaan bumi menjadi panas. Meningkatnya suhu permukaan bumi ini menyebabkan perubahan iklim yang cukup ekstrim, eksositem banyak yang terganggu, gunung-gunung es di daerah kutub banyak yang mencair, hingga menyebabkan volume air laut meningkat dan akibatnya banyak pulau-pulau kecil tenggelam. Kalau hal ini terus-terusan terjadi, anda bisa bayangkan sendiri bagaimana akibatnya.
Kegiatan manusia seperti kita-kita inilah yang ternyata banyak menyumbangkan kandungan CO2 di udara dan menambah panasnya permukaan bumi. Asap kendaraan bermotor yang kita kendarai, asap dari cerobong-cerobong pabrik, lampu-lampu yang kita nyalakan [sebab ternyata dari energi yang masuk ke lampu itu, hanya 10% yang digunakan untuk menghasilkan cahaya, sementara 90% nya lagi menghasilkan panas], pembabatan hutan secara liar yang mengakibatkan bumi semakin panas dan cadangan air bersih semakin menipis.
Untuk itulah, alangkah bijaksananya jika kita sebagai oknum yang secara nyata menyumbangkan efek pemanasan global tadi, juga bertanggung jawab dan mengimbanginya dengan sebuah gerakan untuk menurunkan efek pemanasan global tersebut. Salah satunya adalah dengan gerakan Earth Hour.
Alhamdulillah, saya pun turut melakukan gerakan Earth Hour. Saya ingin menyelamatkan bumi. Saya ingin hal ini nyata terealisasi, bukan hanya no action talk only. Ya... walau awalnya memang berat, sebab agak sulit juga memberikan penjelasan kepada keluarga. Celetukan pertama yang keluar dari pihak keluarga adalah, "Apa iya, jika lampu rumah kita dipadamkan, sementara rumah-rumah lain di sekitar kita tidak dipadamkan akan memberikan efek bagi bumi?? Cuma satu rumah yang dipadamkan, sepertinya nggak akan memberikan efek apa-apa, kan??" Hahaha... skeptis, seperti itulah yang pertama kali muncul. Belum lagi acara sinetron pada jam bumi tersebut, biasanya sedang seru-serunya.
Malah tetangga saya ada yang bertanya, "Lho kok mati lampu?? konsleting ya??" Hahaha... Akhirnya saja jelaskan saja secara sederhana mengenai Earth Hour, dan alhamdulillah tetangga saya pun akhirnya turut memadamkan lampu di rumahnya. Yaps... total ada dua rumah di lingkungan saya [yaitu rumah saya dan rumah tetangga sebelah kanan saya] yang memadamkan lampu dan alat listrik lainnya, guna turut serta dalam gerakan Earth Hour.
Walau nggak pernah menghitung berapa sumber energi yang bisa di hemat dan berapa emisi CO2 yang bisa di kurangi dari gerakan Earth Hour ini, saya tetap yakin bahwa pemadaman lampu di rumah saya dan rumah tetangga sebelah kanan saya selama 60 menit itu tidak pernah sia-sia.
0 Komentar:
Post a Comment