"Berkhayal lah seluas biru langit, berpikir lah sedalam biru laut, horizontal sama rata sama rasa. Buka jendelamu lalu pandanglah, buka pintumu ayo keluarlah, bebas lepas lepaskan kebebasan. Jangan takut keluarlah, hadapi dunia dengan menari" [Slank Dance].

Wednesday 21 April 2010

Dilarang Miskin


Tuyul...Tuyul...Tuyul...
Begitulah isu yang sedang beredar di lingkungan rumahku. Denger-denger katanya ada Tuyul yang berkeliaran. Banyak dari tetangga termasuk Bapakku mengeluh uangnya hilang, hingga bertebaran isu ada Tuyul sedang berkeliaran [entahlah siapa yang menyebarkan isu tersebut], masalah kebenaran dari isu tersebut sampai tulisan ini aku posting masih simpang siur.

Sebenarnya bukan masalah Tuyul yang ingin aku sampaikan. Sesuai judul di atas, aku ingin menyampaikan soal KEMISKINAN. Lho terus apa hubungan kemiskinan dengan Tuyul??
Jadi begini..ini hanya menurut saya sendiri [sekali lagi menurut pendapat pribadi], bahwasannya orang yang "mempekerjakan" Tuyul tersebut [kalau pun isu tentang Tuyul itu benar...ah ruwet rek, kita anggap aja isu tersebut benar adanya aja yah], sekali lagi orang yang "mempekerjakan" Tuyul tersebut kemungkinan sedang terbelenggu dalam lingkaran kemiskinan, hingga dia rela menukar keyakinan atau akidahnya untuk bekerja sama dengan syetan. Naudzubillah.

Benar adanya peringatan dari Rasulullah SAW, KADZAL FAQRU ALYAKUNA KUFRON [Sesungguhnya kefaqiran/kemiskinan sangatlah dekat dengan kekufuran]. Banyak orang yang karena terlalu lama berkubang dalam kemiskinan akhirnya rela menjual akidahnya, rela merampok, rela mencopet/mencuri, lebih rela menjual kehormatan dari pada menjual koran. Ironis memang, saat ditanya kenapa sampai melakukan hal yang demikian buruk. "Woalah, lha wong mau cari kerja yang haram aja susah, apalagi cari kerjaan yang halal" hahaha...

Sebenarnya tidak demikian adanya. Asalkan mau berusaha aku sendiri yakin keadaan pasti berubah [walau mungkin alon-alon, asal kan kelakon]. Bukankan Allah SWT sendiri sudah berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka" [QS 13:11].
Sesuai ayat Al-Qur'an jelaslah bahwa jika kita ingin nasib kita berubah, kita mesti berusaha merubahnya. Merubahnya pun tentunya dengan cara yang positif, bukan berubah secara negatif. Intinya harus ikhtiar...berusaha semaksimal mungkin, sabar, dan berdo'a.

Dilarang miskin...!! Apalagi miskin hati. Naudzubillah...!!

[Tulisan ini hanya pendapat penulis pribadi. Mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dan mohon maaf, jika mungkin ada pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya tulisan ini. Tulisan ini hanya celoteh yang bisa penulis ungkapkan saat menangkap permasalahan Tuyul di lingkungannya]

share on facebook

2 Komentar:

orangkere said...

orang miskin memang dilarang..... dilarang sakit, dilarang sekolah, gyahahahaha.......

Wisnu said...

hahaha.. sebenernya sih boleh2 aja.. orang miskin boleh sekolah, boleh sakit.. karena menurut UUD 45 [lupa pasal berapa], fakir miskin dan anak terlantar kan dipelihara oleh negara.. jadi mestinya sih biaya utk itu semua ditanggung oleh negara...hehehe
yang dilarang itu sebenernya miskin hati..haha.. [maap..sok tau ya]

Post a Comment