Sampai hari ini, kediaman saya masih dihujani abu kiriman dari gunung Bromo yang menunjukkan aktivitasnya sejak beberapa hari yang lalu. Sebenarnya jarak kediaman saya dengan gunung Bromo yang terletak di kabupaten Probolinggo cukup jauh. Tapi ya namanya juga abu kecil, otomatis dengan mudahnya terbawa angin hingga sampai ke kediaman saya di kabupaten Jember.
Hal serupa sebenarnya sudah terjadi sejak hari Selasa, 14 Desember 2010 yang lalu. Pada hari itu hujan abu terasa sedikit tebal, terutama saat malam hari. Keadaan ini diperparah dengan datangnya angin yang sangat kencang plus padamnya listrik. Suasana benar-benar horror dan terasa mencekam.
Angin yang berhembus mirip dengan suara deru mobil, sangat kencang sekali. Sampai-sampai pot-pot bunga yang ada di halaman saya pada ambruk. Malam itu orang laki-laki, termasuk saya umumnya berada di teras depan rumah, tidak tidur, guna siap siaga jika nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sekalian memantau fenomena alam yang begitu menakutkan. Gelap gulita... hanya bisa berdoa saja.
Semoga aktivitas gunung Bromo segera mereda, dan tidak disusul dengan aktivitas gunung-gunung yang lainnya. Amin.
Hal serupa sebenarnya sudah terjadi sejak hari Selasa, 14 Desember 2010 yang lalu. Pada hari itu hujan abu terasa sedikit tebal, terutama saat malam hari. Keadaan ini diperparah dengan datangnya angin yang sangat kencang plus padamnya listrik. Suasana benar-benar horror dan terasa mencekam.
Angin yang berhembus mirip dengan suara deru mobil, sangat kencang sekali. Sampai-sampai pot-pot bunga yang ada di halaman saya pada ambruk. Malam itu orang laki-laki, termasuk saya umumnya berada di teras depan rumah, tidak tidur, guna siap siaga jika nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sekalian memantau fenomena alam yang begitu menakutkan. Gelap gulita... hanya bisa berdoa saja.
Semoga aktivitas gunung Bromo segera mereda, dan tidak disusul dengan aktivitas gunung-gunung yang lainnya. Amin.
0 Komentar:
Post a Comment