"Berkhayal lah seluas biru langit, berpikir lah sedalam biru laut, horizontal sama rata sama rasa. Buka jendelamu lalu pandanglah, buka pintumu ayo keluarlah, bebas lepas lepaskan kebebasan. Jangan takut keluarlah, hadapi dunia dengan menari" [Slank Dance].

Sunday 6 February 2011

Ngadem

Hari ini, Minggu 06 Pebruari 2011.
Saya dan dua teman saya pergi refreshing sejenak untuk melepas penat setelah 6 hari bekerja mencari nafkah tersenyum lebar. Hari ini saya pergi ke kawasan wisata Rembangan, tempat wisata alam yang menyajikan suasana adem karena lokasinya yang berada di daerah perbukitan sebelah utara kota Jember. Ya mirip-miriplah dengan kawasan Puncak di kota Bogor. Rencana ini sebenarnya sudah lama ada di kepala kami bertiga, cuma karena susahnya mencari waktu yang tepat, akhirnya baru hari ini bisa direalisasikan. Alhamdulillah.

Berangkat dari rumah jam 11 siang. Perjalanan ke lokasi Rembangan memerlukan waktu kurang lebih 1 jam. Di tengah perjalanan kami berhenti sejenak untuk membeli buah durian, buat disantap di lokasi tertawa. Tawar menawar harga pas, akhirnya 3 buah durian ukuran sedang kami tukar dengan uang Rp. 75.000; Ngeeeeng.... sampai juga akhirnya, tapi kami nggak masuk ke lokasi wisata Rembangan, kami hanya nyangkruk di warung lesehan yang banyak bermunculan di pinggir jalan menuju tempat wisata Rembangan.
Sampai di warung lesehan, kami langsung mendapat suguhan pemandangan sawah dan rimbunan pepohonan. Ah... sejuk rasanya. Mata seakan-akan mendapat obat mujarab setelah sekian hari cuma memandangi layar monitor. Kami langsung memesan minuman dan mie martabak sebagai cemilan.

Tidak lupa pinjam pisau kepada pemilik warung sebagai alat pembuka durian yang sudah kami bawa. Satu durian dibuka, langsung kami santap sambil ngobrol ngalor-ngidul, demikian seterusnya hingga tiga buah durian hampir ludes kami santap tertawa. Obrolan makin lama, makin meluas. Mulai dari soal politik, soal forum internet, soal klenik dan spiritual, hingga bercerita masa kecil kami. Nggak terasa minuman yang ada sudah habis. Berhubung obrolan tambah asyik, kami putuskan memesan segelas kopi sebagai teman ngobrol, di samping rokok tentunya.

Suasana kemudian menjadi makin sepi, saya lihat jam ternyata sudah jam setengah enam sore. Benar-benar nggak terasa. Akhirnya kami putuskan untuk mengakhiri refreshing kami. Saatnya pulang. Puas...!! hanya itu yang ada di benak saya. Teman saya sampai berujar, "Hari ini benar-benar menjadi Raja Sehari, karena besok sudah bekerja lagi dan harus kembali menjadi jongos". Thanks Kangmaz Arief dan Akang Slamet untuk kebersamaannya hari ini.

share on facebook

0 Komentar:

Post a Comment