"Berkhayal lah seluas biru langit, berpikir lah sedalam biru laut, horizontal sama rata sama rasa. Buka jendelamu lalu pandanglah, buka pintumu ayo keluarlah, bebas lepas lepaskan kebebasan. Jangan takut keluarlah, hadapi dunia dengan menari" [Slank Dance].

Wednesday 23 June 2010

Assalamu 'alaikum


Assalamu 'alaikum (السلام عليكم as-salāmu `alaykum) sebuah ungkapan salam sederhana dengan makna yang sangat dalam. Saya dan anda mungkin sudah sangat familiar dengan kalimat salam Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wa Barokatuh, tapi mungkin hanya sedikit yang benar-benar paham makna di balik salam tersebut.

Saya ingat akan beberapa waktu yang lalu [sudah sangat sangat lama sekali], saya dan teman saya sempat ngobrol-ngobrol perihal salam. Mengucapkan salam dalam Islam hukumnya sunnah, sedang menjawabnya adalah wajib. Secara harfiah kalimat Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wa Barokatuh mempunyai arti atau makna "Semoga diberikan keselamatan atasmu, dan rahmat Allah serta berkah-Nya kepadamu". Sedangkan kalimat jawaban salam Wa 'alaikumsalam Warohmatullahi Wa Barokatuh memiliki arti "Dan semoga diberikan keselamatan atasmu, dan rahmat Allah serta berkah-Nya juga kepadamu".

Subhanallah...!! saat itu saya dan teman saya sempat diam sejenak sambil geleng-geleng kelapa [eh... kepala], ternyata begitu dalam arti dari salam yang selama ini terasa ringan untuk diucapkan. Bayangken saja, kita mengucapkan salam kepada seseorang dengan ikhlas berarti kita mendo'akan orang tersebut agar diberi keselamatan, diberi rahmat dan berkah Allah SWT. Dan jika orang tersebut menjawab [seharusnya memang menjawab, kan hukumnya wajib] berarti dia juga mendoakan kita agar kita senantiasa diberi keselamatan, rahmat, dan berkah Allah SWT. Dan sekali lagi bayangken jika dalam sehari kita bertemu dengan banyak orang dan saling berbalas salam, Subhanallah...!! terasa indah dan baik bukan, karena ternyata kita saling mendo'akan...!!

Imron bin Husain berkata, “Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi seraya mengucapkan Assalamu ‘alaikum. Maka nabi menjawabnya dan orang itu kemudian duduk. Nabi berkata, “Dia mendapat sepuluh pahala.” Kemudian datang orang yang lain mengucapkan Assalamu ‘alaikum warohmatullah. Maka Nabi menjawabnya dan berkata, “Dua puluh pahala baginya.” Kemudian ada yang datang lagi seraya mengucapkan Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wa barokatuh. Nabi pun menjawabnya dan berkata, “Dia mendapat tiga puluh pahala.” (Shohih. Riwayat Abu dawud, Tirmidzi dan Ahmad).

Dalam etika salam dijelaskan bahwa salam yang paling utama yaitu dengan mengucapkan Assalamu ’alaikum warohmatullahi wa barokatuh, kemudian Assalamu’alaikum warohmatullah dan yang terakhir Assalamu’alaikum. Alangkah baiknya jika salam [entah itu dalam tulisan atau pun ucapan] tidak disingkat-singkat karena nantinya dikhawatirkan akan memiliki makna yang berbeda.

Nah ngomong-ngomong soal penyingkatan salam ini, saya sendiri terkadang merasa jengkel karena banyak [sangat banyak] orang yang menyingkat-nyingkat salam seenak udelnya, entah itu melalui tulisan atau pun ucapan. Kadang sempat terlintas pikiran, "Nih orang sebenarnya tau nggak sih arti dan etika salam?", "Nih orang sebenarnya ikhlas nggak sih mendo'akan sodaranya?" Hahaha...

Tidak dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak orang [terutama anak-anak muda] yang mengucapkan salam dengan seenaknya, seperti "Mikum...!!", "Kumsalam..!!". Dan akan lebih parah lagi jika kita perhatikan ungkapan salam melalui tulisan [umumnya hal ini saya temui saat chatting], ada yang nulis "Clamekum", "Slamekum", "Askum", dan lebih lebih parah lagi ada yang nulis "Ass" Weleh, bukannya "Ass" dalam Bahasa Inggris berarti [maaf] Pantat??!! Busyeeet...!!

Jujur saja, jika ada yang nulis salam dengan menyingkat-nyingkat tidak beraturan gitu, saya tidak membalasnya dengan ucapan salam, malah terkadang saya omeli, "Mbok kalo' salam yang bener tho... bla... bla... bla..." Bukannya sok menasehati atau sok keminter, cuma memang kurang suka saja, masa' do'a yang artinya dahsyat gitu dibuat main-main.

Nah melalui postingan ini, saya cuma ingin ngasih informasi sekaligus mengajak pembaca untuk menebarkan salam dengan benar dan baik. Mohon maaf jika ada salah dan khilaf. Semoga Allah SWT mengampuni kekhilafan saya.

Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim).


share on facebook

0 Komentar:

Post a Comment